contentterhadap sifat mekanik dari sampel kayu jati. 1.2 Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: a. Mencari nilai modulus elastisitas, kekuatan tekan, dan kekuatan tarik kayu jati Oleh karena itu dalam penggunaan kayu sebagai bahan baku bangunan, perabotan dan lain sebagainya perlu

Finishing Adalah – Mengecat selalu dilakukan hampir pada semua benda baik itu pada material kayu, besi, alumunium bahkan baja sekalipun. Jenis bahan yang digunakan untuk finishing atau pengecatan ini berbeda-beda tergantung dengan material dan tampilan yang diinginkan. Mengapa sebuah material harus di finishing? Apa saja tipe finishing yang banyak digunakan? Supaya tidak menganggap remeh tahapan ini, Anda perlu tahu pengertian dan tahapan yang dibutuhkan. Apa Itu Finishing? dan Fungsinya Finishing adalah tahapan terakhir suatu benda sebelum masuk pengemasan yaitu dengan melapisinya. Bahan yang digunakan untuk melapisi benda tersebut disebut dengan lapisan coating berupa sebuah cat. Pengertian finishing tersebut tidak terlepas dari terbentuknya lapisan coating dari sebuah bahan yang kompatibel dengan material. Misalnya saja cat untuk besi atau aluminium maka bahan yang digunakan adalah cat besi. Berbeda lagi dengan kayu, ada banyak bahan finishing yang tersedia seperti pernis, plitur, cat duco dan masih banyak lagi. Finishing tidak dilakukan hanya semata-mata untuk melapisi material, ada beberapa fungsinya sebagai berikut Memberikan keindahan Tampilan material asli kebanyakan tidak memiliki permukaan indah. Oleh karena itu peranan dari bahan finishing adalah untuk memperindahnya. Penambahan warna pada sebuah benda tersebut akan memberikan nilai estetika. Memberikan perlindungan Selain memperindah, coating juga berfungsi untuk menciptakan perlindungan pada material. Contohnya saja pada furniture kayu, lapisan pernis atau cat duco memberikan perlindungan dari kelembaban, rayap, bahkan jamur. Dan jika Anda membutuhkan jasa pembuatan furniture berkualitas dan terjangkau maka bisa klik disini. Meningkatkan nilai jual Dilihat dari segi keindahannya, furniture atau material yang telah di finishing akan memiliki nilai jual yang lebih baik. Jika dibandingkan dengan material tanpa finishing yang penampilannya kurang menarik. Apa yang dimaksud dengan finishing dari fungsi di atas sudah sangat jelas bahwa perannya sangat penting. Proses finishing sendiri membutuhkan peran serta dari bahan finishing yang digunakan. Tipe Finishing Sesuai dengan Tampilannya Jenis finishing bisa dibedakan berdasarkan dengan tampilan yang ingin didapatkan. Untuk hasil tampilan ini sebenarnya ada dua jenis yaitu tampilan natural dan juga solid. Hanya saja untuk tampilan natural kebanyakan didapatkan pada material kayu. Sedangkan untuk finishing material besi, baja, aluminium bahkan plastik kebanyakan berwarna solid. Berikut ini tipe finishing berdasarkan tampilannya yang bisa Anda kenali. Finishing natural Tipe finishing adalah untuk memperlihatkan tampilan asli material. Finishing ini paling sering digunakan pada material serat alam seperti kayu, bambu, atau rotan dan eceng gondok. Warna asli dari serat alam akan terlihat dan memberikan keindahan tersendiri. Beberapa benda yang menggunakan hasil finishing ini bukan hanya berupa kerajinan atau furniture tetapi juga peralatan makan dari kayu. Tampilan natural seperti tidak ada lapisan coating pada peralatan makan ini membutuhkan bahan finishing yang food grade. Finishing antik Hasil finishing ini bisa digunakan pada material kayu atau besi yang memperlihatkan kesan lama atau antik. Ada beberapa lapisan coating yang dibutuhkan dan teknik khusus untuk memberikan hasil finishing ini. Sebuah benda bisa di finishing dengan tipe ini agar tampak lebih tua dari usia aslinya. Untuk benda besi misalnya, biasanya dicat agar tampak seperti berkarat. Sedangkan untuk kayu biasanya menggunakan teknik washed. Finishing solid Finishing ini adalah yang paling banyak digunakan. Hasil tampilannya adalah warna solid atau metalik. Anda bisa menemukannya pada segala macam material baik itu kayu hingga besi. Contohnya saja finishing pada mobil atau pada kusen jendela aluminium membutuhkan warna solid. Finishing sesuai dengan kilap Pernahkah Anda melihat hasil finishing yang mengkilap atau tidak? Hal ini berlaku pada semua jenis material. Semua hasil finishing memiliki tingkat kilap yang berbeda-beda dan yang menghasilkan efek ini bukan teknik melainkan bahan finishingnya. Tingkat kilap dibedakan menjadi lima yaitu high gloss, semi gloss, satin, eggshell, dan flat. Masing-masing tingkat kilau ini memiliki kelebihan dan kekurangan jadi penggunaannya harus disesuaikan dengan fungsi furniture. Mengenal Bahan Finishing sekaligus Tahapannya Apabila diklasifikasikan, jenis bahan finishing ada begitu banyak karena masing-masing material membutuhkan cat yang berbeda. Salah memilih bahan finishing berakibat cat tidak akan menempel pada permukaan kayu. Beberapa tahapan sekaligus jenis bahan finishing adalah sebagai berikut ini. Bahan finishing poles Pemolesan juga termasuk pada jenis bahan finishing dan kebanyakan dilakukan pada permukaan kayu. Peralatan makan dari kayu biasanya memanfaatkan bahan poles bukan cat coating. Beberapa jenisnya adalah wax, linseed oil, tung oil. Semua bahan poles ini diaplikasikan dengan kain dan dipoles hingga meresap ke pori kayu. Jika memilih bahan finishing ini tampilannya tampak natural dan perlu dilakukan secara berkala. Dempul Hampir semua finishing menggunakan dempul dari kayu, besi bahkan finishing pada dinding. Dempul dinding dan kayu disebut dengan plamir yang akan memperbaiki permukaan material tidak rata. Penggunaan dempul biasanya untuk finishing warna solid dan menjadi lapisan pertama yang diaplikasikan. Sedangkan untuk finishing kayu ada yang sedikit berbeda yaitu penggunaan wood filler khusus finishing warna natural. Cat primer Jenis yang ketiga juga dibutuhkan untuk finishing warna solid di mana fungsinya adalah sebagai cat dasar. Warnanya sendiri ada dua yaitu putih dan abu-abu, warna putih untuk cat duco yang terang sedangkan warna hitam untuk cat duco warna gelap. Tahapan aplikasi cat primer adalah lapisan pertama setelah penggunaan dempul kayu. Proses aplikasinya bisa menggunakan semua jenis alat baik itu alat semprot hingga kuas. Sanding Sealer Bagi Anda yang berencana menciptakan finishing warna natural, maka penggunaan primer digantikan dengan sanding sealer. Warna dari lapisan ini nantinya adalah transparan dan bisa diaplikasikan langsung pada permukaan kayu atau di atas wood filler. Cat duco Cat ini yang digunakan untuk menghasilkan warna solid atau metalik baik kayu hingga material baja. Cat duco bisa diaplikasikan dengan spray, roller coater dan kuas namun tidak bisa dengan teknik wiping. Tahapan aplikasinya yaitu pada lapisan ketiga sebelum lapisan akhir atau clear coat. Tujuannya adalah memberikan warna baru dan menutup warna asli dari material. Stain Bahan finishing ini digunakan untuk finishing warna natural yang menggantikan peranan cat duco. Warnanya sama seperti kayu dan tidak menutup serat kayu, jadi bisa digunakan untuk menduplikasi warna kayu. Tahapan aplikasi stain bisa dilakukan di atas sanding sealer atau wood filler secara langsung. Top coat Merupakan bahan finishing yang diaplikasikan paling akhir dan lapisan inilah yang akan menciptakan tingkat kilap berbeda-beda. Untuk finishing warna solid, bahan ini disebut dengan top coat. Sedangkan untuk finishing kayu ada beberapa jenis top coat seperti pernis dan plitur. Tahapan aplikasinya yaitu sesudah cat duco namun bisa juga sesudah lapisan primer, stain atau sanding sealer. Karena lapisannya yang terakhir, maka proses keringnya pun sangat lama. Apa yang dimaksud finishing adalah telah dijelaskan secara lengkap di atas. Kini Anda tidak perlu bingung lagi jika ingin melakukan finishing. Tinggal memilih tipe finishing apa yang diinginkan dan mengikuti tahapan aplikasinya.

SEORANGPENGGUNA TELAH BERTANYA 👇 Apakah tujuan penggunaan energi alternatif INI JAWABAN TERBAIK 👇 Jawaban yang benar diberikan: lindalestari41 Tujuan penggunaan energi alternatif mendapatkan energi yang dapat diperbaharukan dan tidak akan habismengurangi polusimengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil Pembahasan: Energi alternatif
Berikut ini adalah contoh latihan Soal Tematik Kelas 5 Tema 6 Muatan pelajaran IPA untuk Tahun Ajaran 2019/2020 lengkap dengan kunci jawaban. Semoga Soal Tematik Kelas 5 Tema 6 Muatan Pelajaran IPA ini dapat dijadikan referensi untuk belajar khususnya adik-adik kelas 5 yang sudah menggunakan Kurikulum 2013. Soal Tematik Kelas 5 Tema 6 I. Berilah tanda silang x pada huruf a, b, c atau d di depan jawaban yang paling benar ! 1. Benda yang dapat menghantarkan panas dengan baik disebut .... a. konduksi b. kolarasi c. isolator d. konduktor 2. Bahan yang digunakan untuk pegangan setrika bersifat .... a. isolator b. konduktor c. mudah berkarat d. penghantar listrik 3. Benda ini bersifat isolator. Benda ini memiliki sifat ringan, lentur, dan tahan terhadap panas. Benda tersebut adalah .... a. kaca b. karet c. besi d. aluminium 4. Perhatikan sifat-sifat benda berikut! 1 Termasuk bahan konduktor 2 Kedap air. 3 Tidak sebaik logam sifat konduktornya. 4 Tembus pandang. Benda yang memiliki sifat-sifat tersebut adalah .... a. kaca b. seng c. buku d. kayu 5. Kita sering menggunakan bahan konduktor dan isolator dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu benda tersebut adalah setrika. Bagian setrika yang dapat menghantarkan panas adalah .... a. alat pemutar panas b. bagian dasar c. bagian atas d. pegangan 6. Pada saat hujan dan udara terasa dingin, Budi menggosok-gosokkan kedua telapak tangannya. Budi melakukannya secara berulang-ulang, sehingga telapak tangan terasa hangat. Pernyataan berikut yang benar terkait dari kegiatan yang dilakukan Budi adalah .... a. hawa dingin menjadi tanda turunnya hujan. b. gesekan dua benda dapat menghasilkan api. c. hujan dan udara dingin berlangsung bersamaan. d. energi panas dapat dihasilkan ketika terjadi gesekan antara dua benda 7. Sumber energi panas terbesar bagi makhluk hidup di bumi adalah .... a. api b. magma c. minyak bumi d matahari 8. Sinar matahari sangat dibutuhkan tumbuhan. Salah satunya, yaitu diperlukan dalam proses a fotosintesis b. metamorfosis c. penyerbukan d. pembuahan 9. Sebuah ember berisi beberapa bongkahan es batu, diletakkan di bawah sinar matahari. Yang terjadi dengan es batu tersebut adalah .... a. es batu lambat mencair b. es batu mencair sebagian c. es batu mencair lebih cepat d. es batu akan tetap dalam keadaan beku 10. Berikut ini pemanfaatan energi panas matahari yang dilakukan oleh nelayan adalah .... a. menjemur padi b. mengeringkan ikan c. mengeringkan tanah d. meradiasi air laut 11. Pada saat menyeduh kopi, ternyata dinding luar cangkir kaca yang kita gunakan sebagai wadahnya juga ikut panas. Kesimpulan yang dapat ditarik dalam peristiwa tersebut adalah .... a. pada cangkir kaca terjadi perambatan panas secara konduksi b. cangkir kaca dapat menghantarkan panas secara konveksi c. cangkir kaca tersebut bermutu tinggi d. harga cangkir tersebut murah 12. Kayu digunakan untuk membuat gagang sudip. Hal ini karena kayu bersifat .... a. tidak mudah meleleh b. menyerap panas c. menahan panas d. kuat dan keras 13. Terjadinya angin darat merupakan contoh perpindahan panas secara .... a. konduksi b. konveksi c. radiasi d. isolasi 14. Pada saat kita berjemur di bawah sinar matahari, maka lama-kelamaan kulit akan terasa hangat. Hal ini merupakan contoh perpindahan panas secara .... a. konduksi b. konveksi c. radiasi d. isolasi 15. Warna pakaian yang paling mudah menyerap panas matahari adalah .... a. abu-abu b. putih c. kuning d. hitam 16. Temperatur udara di siang hari sangat panas, Untuk mengurangi efek panas, sebaiknya menggunakan pakaian yang longgar dan berwarna .... a. pakaian yang ketat berwarna gelap b. pakaian yang longgar dan berwarna putih c. jaket bulu kapas buatan d. jaket kulit yang tebal 17. Bagian yang diberi huruf A terbuat dari .... a. besi b. kayu c. plastik d. aluminium 18. Perpindahan kalor secara konveksi terjadi pada .. a. gas secara pancaran b. zat cair secara aliran c. zat padat secara rambatan d. ruang hampa neraca pancaran 19. Sendok terasa panas saat digunakan untuk mengaduk teh panas. Hal ini membuktikan terjadinya aliran panas secara .... a. radiasi b. konduksi c. konveksi d. konveksi dan radiasi 20. Bahan yang digunakan pada peralatan wajan tergolong dapat menghantarkan panas. Peralatan tersebut terbuat dari bahan .... a. kayu b. karet c. plastik d. aluminium II. Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang benar! 1. Manusia zaman dahulu bisa menghasilkan api dengan cara ............................................................... 2. Suhu adalah besaran yang menyatakan .............................................................................................. 3. Alat untuk mengukur suhu adalah ........................................................................................................ 4. Kita dapat memanaskan air dengan menggunakan peralatan listrik yang disebut .............................. 5. Pada saat mengisi gelas dengan air panas, terkadang gelas tiba-tiba retak dan pecah. Hal ini dikarenakan gelas mengalami .................................................................................................................. 6. Untuk menyimpan air panas dalam waktu yang cukup lama, maka kita membutuhkan alat yaitu ....... 7. Saat ibu merebus air menggunakan cerek, maka prinsip yang diterapkan adalah .............................. 8. Agar suhu tubuh tetap hangat, maka sebaiknya kita memilih selimut yang terbuat dari bahan yang bersifat ...................................................................................................................................................... 9. Meskipun tergolong ke dalam konduktor panas, sifat kaca yang banyak dimanfaatkan adalah sifat ................................................................................................................................................................... 10. Di bawah terik matahari, sebaiknya menggunakan pakaian yang berwarna ..................................... 11. Alat yang digunakan untuk menghaluskan dan merapikan pakaian adalah ....................................... 12. Sifat dasar karet adalah ...................................................................................................................... 13. Alat untuk menambal panci yang bocor disebut ................................................................................. 14. Pada wajan bagian yang bersifat isolator adalah ............................................................................... 15. Membuat benda yang bersifat konduktor, digunakan bahan dari ....................................................... 16. Sudip menggunakan bahan yang bersifat isolator pada bagian ......................................................... 17. Perambatan panas secara radiasi dapat terjadi tanpa memerlukan .................................................. 18. Ketel yang berisi air mendidih dapat kita angkat dari kompor dengan menggunakan ....................... 19. Dinding kaca bagian dalam termos terbuat dari ................................................................................. 20. Hangat panas dari matahari berpindah secara .................................................................................. III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini dengan uraian yang jelas dan benar! 1. Apa perbedaan kalor dan suhu? Jelaskan! Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 2. Jika diamati, pada sambungan rel kereta api dibuat bercelah dengan lebar beberapa sentimeter. Apa tujuạn dari hal tersebut? Jelaskan! Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 3. Mengapa indra peraba tidak dapat digunakan untuk mengukur derajat panas? Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 4. Sebutkan 3 pemanfaatan energi matahari ! Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 5. Sebutkan kegunaan energi panas bumi bagi manusia! Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 6. Sebutkan cara-cara perambatan energi panas! Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 7. Sebutkan 3 contoh perpindahan panas secara radiasi! Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 8. Apakah yang kamu lakukan saat mengangkat panci yang berisi air panas agar tanganmu tidak kepanasan? Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 9. Apa yang dimaksud dengan konveksi? Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 10. Mengapa gagang setrika harus terbuat dari benda-benda yang bersifat isolator? Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 11. Apa fungsi dari lapisan stainless steel pada peralatan masak? Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 12. Sebutkan bahan-bahan yang digunakan untuk membuat wajan! Bagaimana sifat tiap bahan tersebut konduktor atau isolator? Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 13. Mengapa bagian dasar teflon terbuat dari logam? Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 14. Sebutkan benda-benda yang terbuat dari aluminium yang digunakan untuk peralatan dapur? Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 15. Apa tujuan dari penggunaan bahan kayu pada pegangan sudip? Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 16. Mengapa pada cuaca dingin, orang suka menggosok-gosokkan telapak tangannya? Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 17. Mengapa Matahari disebut sumber panas dan cahaya terbesar di dunia? Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 18. Mengapa besi termasuk bahan yang bersifat konduktor? Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 19. Sebutkan sifat dari plastik! Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... 20. Mengapa peralatan dapur untuk memasak pegangannya dibuat dari kayu/karet? Jawab ..................................................................................................................................................... ................................................................................................... Download Soal Tematik Kelas 5 Tema 6 Mapel IPA dan Kunci Jawaban Kunci Jawaban Room I 1. d. konduktor 2. a. isolator 3. b. karet 4. a. kaca 5. b. bagian dasar 6. d. energi panas dapat dihasilkan ketika terjadi gesekan antara dua benda 7. d matahari 8. a. fotosintesis 9. c. es batu mencair lebih cepat 10. b. mengeringkan ikan 11. a. pada cangkir kaca terjadi perambatan panas secara konduksi 12. c. menahan panas 13. b. konveksi 14. c. radiasi 15. b. putih 16. b. pakaian yang longgar dan berwarna putih 17. a. besi 18. b. zat cair secara aliran 19. b. konduksi 20. d. aluminium Kunci Jawaban Room II 1. menggesekkan dua batu 2. derajat panas 3. termometer 4. dispenser 5. pemuaian yang tidak rata 6. termos 7. perpindahan panas secara konduksi dan konveksi 8. isolator 9. tembus pandang 10. putih 11. setrika 12. elastis 13. patri 14. gagang/pegangan wajan 15. besi, baja, aluminium 16. pegangan 17. perantara 18. cempal 19. dua lapisan kaca 20. radiasi Kunci Jawaban Room III 1. Kalor adalah adalah salah satu bentuk energi yang dapat diterima / dilepaskan oleh suatu benda. Suhu adalah ukuran satuan dalam derajat panas 2. untuk memberi ruang pemuaian rel kereta api saat terkena panas di siang hari sehingga rel kereta api tidak bengkok ataupun patah 3. karena indra peraba tidak bisa menentukan suhu dengan tepat dan tidak bisa menyentuh benda yang terlalu panas atau dingin 4. untuk menerangi Bumi, untuk proses fotosintesis, untuk mengeringkan baju, ikan asin, padi 5. untuk pembangkit tenaga listrik 6. Perambatan energi panas 1. Konduksi, perpindahan panas melalui zat perantara tanpa disertai perpindahan partikel - partikel zatnya. 2. Konveksi, perpindahan panas melalui zat perantara yang disertai dengan perpindahan partikel - partikel zatnya. 3. Radiasi, perpindahan panas tanpa melalui zat perantara. 7. Panas matahari sampai ke bumi melalui ruang hampa, panas dari bola lampu, panas dari tungku perapian 8. menggunakan jampel/ cempal 9. Konveksi adalah perpindahan panas melalui zat perantara yang disertai dengan perpindahan partikel - partikel zatnya. 10. agar tangan kita tidak kepanasan ketika menyetrika baju 11. sebagai bahan anti karat dan juga penghantar panas 12. bahan untuk membuat wajan adalah aluminium yang bersifat konduktor 13. karena logam dapat menghantarkan panas 14. wajan, panci, cerek 15. untuk menghambat panas agar tidak panas saat di pegang 16. karena dengan menggosok-gosokkan telapak tangannya maka telapak tangan menjadi hangat sehingga tidak kedinginan 17. Karena matahari dapat menghasilkan energi panas dan cahaya yang tidak dapat habis 18. karena besi dapat menghantarkan panas dengan baik 19. ringan, tidak tembus air, meleleh saat dibakar 20. Karena kayu dan plastik merupakan isolator panas yang sulit menghantarkan panas. Hal tersebut dilakukan agar panas api tidak mengenai tangan Itulah Soal Tematik Kelas 5 Tema 6 Mapel IPA dan Kunci Jawaban yang bisa saya bagikan. Semoga bermanfaat.
PekanLachau juga terkenal dengan parang yang halus buatannya dan sarungnya diperbuat daripada kayu berkualiti dengan corak-corak menarik. Kuasa ditawarkan sesuai untuk kegunaan dalam bandar selari dengan kelasnya dan kelajuan maksimum yang sempat dikecapi ialah 135 kilometer sejam (km/j). "Mangsa yang berada di dalam kenderaan
100% found this document useful 12 votes8K views38 pagesDescription - Pembinaan Domestik - Ting. 4 dan 5Original - Pembinaan Domestik - Ting. 4 dan 5Copyright© Attribution Non-Commercial BY-NCAvailable FormatsPDF, TXT or read online from ScribdShare this documentDid you find this document useful?100% found this document useful 12 votes8K views38 - Pembinaan Domestik - Ting. 4 Dan 5Original Title - Pembinaan Domestik - Ting. 4 dan 5 You're Reading a Free Preview Pages 7 to 8 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 12 to 18 are not shown in this preview. You're Reading a Free Preview Pages 22 to 35 are not shown in this preview.
Sejakzaman kuno Etilen dimanfaatkan untuk membantu pematangan buah misalnya pada zaman Mesir kuno, atau Cina kuno yang digunakan untuk pematangan buah pir. Para ilmuwan kemudian menemukan dampak lain dari penggunaan etilen seperti membuat akar menjadi mengecil dan menyebabkan kerontokan pada tumbuhan. Beberapa fungsi hormon
Beraneka ragam benda di sekitar kita. Benda-benda itu memiliki sifat yang berbeda-beda. Ada yang keras, lunak, lentur, dapat menghantarkan panas, tidak dapat menghantarkan panas, kedap air, dan ada pula yang tidak kedap air. Sifat-sifat benda itu dimanfaatkan untuk keperluan yang berbeda. Ternyata, berbagai benda tidak dibuat dari bahan yang sama. Untuk membuat suatu benda, kita harus memilih bahan yang tepat. Bahan yang tepat adalah yang sesuai dengan tujuan pemanfaatan benda. Benda-benda itu dibuat dari bahan yang berbeda-beda sesuai dengan sifat bahan dan kegunaannya. Meja digunakan untuk menempatkan berbagai benda, oleh karena itu diperlukan bahan yang bersifat keras dan kuat, misalnya kayu. Piring digunakan untuk makan maka dipilih bahan yang kuat dan permukaannya licin. Pada pegangan ketel dipilih bahan kayu karena kayu bersifat tidak menghantarkan panas. Gelas dibuat dari bahan kaca karena selain kaca bersifat kedap air juga permukaan licin sehingga mudah dibersihkan. Semua bahan dapat berguna jika digunakan sesuai dengan sifat bahan itu. Plastik adalah bahan yang tahan terhadap air, maka kita menggunakan plastik untuk wadah air. Plastik ternyata mudah terbakar, maka kita tidak bisa meggunakan plastik sebagai bahan untuk membuat panci atau penggorengan. Panci dan penggorengan harus dibuat dari logam agar tidak terbakar. Jadi kita harus bisa menyesuaikan bahan yang ada, agar nantinya memiliki fungsi yang baik. Berikut ini berbagai sifat bahan dan kegunaannya. Bahan yang tidak tembus air. Bahan yang tidak tembus air antara lain plastik, tanah liat yang dibakar, karet dan gelas kaca. Air dikatakan tidak akan merembes melalui bahan, itu karena sifatnya yang tidak tembus air. Bahan yang tidak tembus air digunakan untuk berbagai keperluan yang berhubungan dengan air. Bahan yang menyerap air. Bahan yang menyerap air antara lain katun, kain pel, kaos, dan kertas. Pada buku pelajaran kita, pasti kertas sampulnya tidak sama dengan kertas halaman-halaman di dalamnya. Hal ini karena sampul buku dilapisi dengan bahan yang lebih tahan air dan minyak. Dengan demikian buku ini menjadi lebih terlindung. Bahan yang tahan api. Bahan yang tahan api misalnya logam dan serta asbes. Sifat tahan api berarti api tidak dapat membakar bahan itu. Bahan yang lembut dan lentur. Bahan yang lembut dan lentur antara lain katun, sutera, kapuk, busa, dan kulit. Sifat lembut dan lentur dibutuhkan untuk memberi kenyamanan pada tubuh. Bahan yang kuat dan keras. Bahan yang kuat dan keras misalnya logam, batu, dan kayu. Sifat bahan ini berguna untuk menahan berat benda lain. Bahan yang keras dan kuat dibutuhkan untuk membuat alat rumah tangga, furnitur, dan bangunan. Bahan yang keras dan lentur. Bahan yang keras dan lentur antara lain karet dan per logam. Sebuah mobil tidak akan mudah tergelincir di jalan licin. Hal ini disebabkan karena pada ban mobil tersebut terdapat bahan karet yang dapat mencengkram jalan dengan kuat. Karena sifat karet itu maka ban karet dapat menyangga bobot mobil yang amat berat, tetapi tahan terhadap goncangan. Bahan yang tembus pandang. Bahan yang tembus pandang adalah gelas kaca. Sifat ini berarti dapat dilalui cahaya. Dengan begitu, kita dapat melihat keadaan di balik belakang bahan itu. Di lingkungan sekitar kita banyak terdapat bahan yang sering digunakan dalam kesehariannya. Ada beberapa bahan yang digunakan untuk membuat benda. Meskipun demikian, ada pula yang bahan-bahan yang memiliki kesamaan sifat. Berikut ini beberapa sifat bahan dan pemanfaatannya. 1. Logam Logam adalah unsur kimia yang mempunyai sifat-sifat kuat, liat, keras, penghantar listrik dan panas, mengkilap dan umumnya mempunyal titik cair tinggi. Contoh dari logam antara lain, besi, timah putih, tembaga, emas, nikel. Logam mempunyai sifat-sifat sebagai berikut. Pada umumnya berbentuk padat, namun ada yang berbentuk cair yaitu raksa yang digunakan untuk termometer; Keras, kuat, dan tidak lentur; Tidak menyerap air; Tidak mudah terbakar api; Penghantar panas dan listrik yang baik; Dapat ditempa/mudah dibentuk; Beberapa logam tidak mudah berkarat nikel, chrom, stainless steel Berdasarkan sifatnya, kegunaan logam adalah sebagai berikut Bahan bangunan, rumah dan jembatan karena sifatnya yang kuat, keras dan tidak lentur; Perhiasan emas dan perak; Peralatan pertanian cangkul, sabit, garpu karena sifatnya yang kuat, keras, dan mudah dibentuk; Peralatan dapur aluminium karena sifatnya yang mudah menghantarkan panas; Bahan pembuatan kabel tembaga karena sifatnya yang mudah menghantarkan listrik. 2. Plastik Plastik merupakan bahan sintetis yang memiliki bermacam-macam warna. Plastik dibuat dengan cara polimerisasi yaitu menyusun dan membentuk secara sambung-menyambung bahan-bahan dasar plastik yang disebut monomer. Plastik adalah hasil pengolahan minyak mentah, sifat-sifat plastik adalah sebagai berikut Tidak tembus air; Mudah dibentuk dan dicetak; Ringan; Tidak mudah pecah; Mudah terbakar; Lentur; Tembus pandang; Isolator panas dan listrik Berdasarkan sifatnya kegunaan plastik adalah sebagai berikut Bahan dasar wadah, seperti ember, gelas, dan kantong plastik karena sifatnya yang tidak tembus air dan ringan; Bahan pembuatan payung dan jas hujan karena sifatnya yang tidak tembus air; Bahan dasar pembuatan mainan anak karena sifatnya yang mudah dibentuk dan mudah dicetak; Bahan pegangan peralatan dapur karena sifatnya yang isolator panas; 3. Kaca Kaca adalah material padat yang bening dan transparan tembus pandang, biasanya rapuh. Jenis yang paling banyak digunakan selama berabad abad adalah jendela dan gelas minum. Kaca dibuat dari bahan-bahan kimia seperti pasir silika, abu soda, dan batu kapur. Sifat-sifat kaca adalah sebagai berikut Berwujud padat; Kuat; Tembus pandang; Tahan panas; Mudah dibentuk dan dipanaskan; Tidak menyerap air; Isolator panas dan listrik. Berdasarkan sifatnya kegunaan kaca adalah sebagai berikut Membuat kaca jendela karena sifatnya yang tembus pandang; Peralatan rumah tangga piring dan gelas karena sifatya yang tahan panas dan tidak menyerap air; 4. Kayu Dalam kehidupan kita sehari-hari, kayu merupakan bahan yang sangat sering dipergunakan untuk tujuan penggunaan tertentu. Terkadang sebagai barang tertentu, kayu tidak dapat digantikan dengan bahan lain karena sifat khasnya. Kayu berasal dari tumbuhan. Sifat-sifat kayu adalah sebagai berikut Keras dan kuat; Isolator panas dan listrik; Tidak tahan terhadap api dan air; Mudah dibentuk; Berdasarkan sifatnya, kegunaan kayu adalah sebagai berikut Bahan pembuatan perabotan rumah tangga karena sifatnya yang keras, kuat, dan mudah dibentuk; Pegangan peralatan masak karena sifatnya yang isolator panas; Membuat kerangka rumah karena sifatnya yang keras dan kuat; Bahan bakar karena sifatnya yang tidak tahan terhadap api mudah terbakar. 5. Karet Karet dihasilkan oleh pohon karet berupa getah seperti susu yang disebut lateks. Lateks diperoleh dengan cara menyadap, yaitu dengan menyayat kulit pohon atau pada bagian kortek tumbuhan. Sifat-sifat karet adalah sebagai berikut Kuat; Lentur atau elastis; Tidak tahan api mudah meleleh; Isolator panas dan listrik; Tidak tembus air. Berdasarkan sifatnya kegunaan karet adalah sebagai berikut Bahan pembuat ban dan balon karena sifatnya yang elastis; Bahan pembuat peredam benturan karena sifatnya yang elastis; Membuat pegangan alat-alat listrik karena sifatnya yang isolator listrik. Membuat ember karena sifatnya yang kuat dan kedap air. Membuat pembungkus kabel karena sifatnya yang isolator listrik. 6. Benang Benang adalah tali halus yang dipintal dari kapas atau bahan sintetis buatan. Contoh benang yang digunakan untuk menjahit, benang kasur, dan benang plastik. Sifat benang di antaranya adalah lentur dan tidak mudah putus. Benang yang dibuat dari kapas umumnya lebih kuat daripada benang nilon. Benang nilon dibuat dari bahan sintetis. Sifat benang tergantung dari bahan penyusunnya. Benang yang dibuat dari kapas umumnya lebih kuat dari pada nilon. Oleh karena itu, benang dari kapas digunakan sebagai benang jahit. Ada bermacam-macam jenis benang. Benang tersebut dibuat untuk tujuan untuk menjahit tidaksama dengan benang untuk membuat sulaman. Demikian juga benang untuk menyulam tidak sama dengan benang untuk menerbangkan layang-layang. 7. Kain Kain merupakan bahan buatan fleksibel dibuat oleh jaringan dari serat alami atau buatan. Kain ini banyak digunakan dalam pembuatan pakaian. Kain terbuat dari serat. Serat-serat ini dipintal membentuk benang. Benang kemudian ditenun untuk dijadikan kain. Serat ada dua macam, yaitu serat alami dan serat sintetis. Serat alami, Serat alami berasal dari tumbuhan maupun hewan. Serat tumbuhan diperoleh dari kapas, kapuk, dan kulit batang rami. Serat kapas memiliki sifat yang lentur, lembut, serta mudah menyerap air. Serat yang berasal dari hewan, contohnya, wol, sutra, Wol memiliki sifat yang mudah menyerap air, halus, dan terasa hangat saat dipakai. Kain sutra mempunyai sifat yang kuat dan sangat halus. Serat Sintetis, Serat sintetis diperoleh dari bahan plastik. Sifat serat sintetis yaitu mudah kusut, tidak nyaman dipakai, dan tidak menyerap keringat. Serat sintetis yang digunakan untuk membuat bahan pakaian antara lain nilon dan poliester. 8. Kertas Kertas dikenal sebagai media utama untuk menulis, mencetak serta melukis dan banyak kegunaan lain yang dapat dilakukan dengan kertas misalnya kertas pembersih tissue yang digunakan untuk hidangan, kebersihan ataupun toilet. Kertas terbentuk dari pengolahan kayu menjadi bubur kertas pulp ditambah dengan pepagan segar, sampah kertas, kain, kayu, dan jerami. Sifat kertas antara lain sebagai berikut. Permukaannya halus Mudah menyerap air dan mudah terbakar. Ringan Beberapa contoh kertas yang sering kita gunakan di antaranya kertas HVS, manila, karton, dan kertas minyak. Kertas dapat digunakan sebagai media tulis, media cetak, bungkus makanan/minuman, dan sebagainya. Sebagai kemasan pangan kertas jenis ini mempunyai keunggulan antara lain ringan, relatif murah dan hemat tempat sedangkan kelemahannya adalah mudah robek dan terbakar, tidak dapat mengemas cairan dan tidak dapat dipanaskan.
Terdapatbeberapa orang nurse dan seorang doktor yang sedang menemani isterinya itu. Fazureen yang perasan akan kelibatnya lantas menghulurkan tangan kepadanya. Pantas Hakim menyambut huluran tangan Fazureen. Wajah Fazureen yang jelas menunjukkan riak perit akibat menanggung kesakitan, benar-benar menusuk hatinya. Banyaknya kendaraan pribadi saat ini yang digunakan oleh masyarakat khususnya warga Politeknik Negeri Bandung menyebabkan penggunaan lahan parkir yang disediakan tidak cukup menampung berbagai kendaraan terutama kendaraan roda dua. Solusinya ialah membangun gedung parkir di Politeknik Negeri Bandung. Maka dari itu, perencanaan sebelum membangun gedung parkir sangat diperlukan. Dalam perencaan pembangunan salah satunya dengan merencanakan pondasi yang akan digunakan. Pemilihan jenis tiang bor untuk pondasi ditinjau dari beberapa aspek seperti akses mobilisasi dari dan ke proyek hingga pada proses saat melakukan pembangunan yang tidak diijinkan untuk mengganggu gedung-gedung di sekitarnya. Dalam perencanaan pondasi untuk mendapatkan gaya yang dihasilkan dari gedung parkir maka dibuat permodelan menggunakan ETABS 2015, untuk menghitung daya dukung ujung laboratorium menggunakan metode Meyerhof dan Terzaghi. Menghitung daya dukung selimut tiang menggunakan metoda alfa. Untuk menghitung daya dukung lapangan berdasarkan nilai Nspt dengan metode Konvensional dan Meyerhof dan berdasarkan data sondir dengan metode Konvensional. Perhitungan penurunan menggunakan metode penurunan pada tanah lempung. Perhitungan pile cap dan tulangan pondasi menggunakan SNI 1726-2012. Menggambar pondasi dan pilecap yang sudah direncanakan dan menghitung rencana anggaran pekerjaan pondasi. Berdasarkan perhitungan perencanaan maka pondasi yang akan digunakan adalah pondasi tiang bor dengan diameter 60 cm yang mempunyai kedalaman tiang 5,5 m. Terdapat 5 Tipe Pondasi yaitu P-1, P-2, P-3, P-4 dan P-5. Tebal pile cap yang digunakan 600 mm dan menggunakan tulangan berdiameter 15 D22 untuk arah x dan 20 D22 untuk arah y pada jenis pondasi P-5 dengan penurunan sebesar 5,228 mm. Pondasi yang direncakan menggunakan tulangan utama 8 D 22 dengan diameter tulangan geser D12-250 . Perkiraan harga untuk pekerjaan pondasi sebesar Rp. 943 962 100 Sembilan ratus empat puluh tiga juta sembilan ratus enam puluh dua ribu seratus rupiah ,- Kata kunci Pondasi tiang, Kendaraan, Gedung Parkir Politeknik Negeri Bandung. The amount of vehicle being used in community especially in Politeknik Negeri Bandung cause the use parking area that has been provided is not enough to accommodate every vehicle especially motorcycle. The solution is by build a Parking building in Politeknik Negeri Bandung, so the structure design is needed. The selecting foundation is one of main criteria in planning construction. The selecting types of pile for the foundations is in terms of aspects, such as access to and from the project and the process not disturb another buildings. In foundation design, to get the force from upper structure from parking building is using ETABS 2015 for modelling, for end bearing pile calculate of the laboratories using Terzaghi and Meyerhoff method. The friction pile calculate using alpha method. To calculate bearing based on Nspt value is done with the conventional method and Meyerhof and based on data sondir with the conventional method. Calculation of settlement using settlement for rock method. Calculation of pile cap and reinforcement of foundation is done using SNI 1726-2012. Drawing foundation and pile cap which calculate and design and design the budget for foundation work. Based on the calculation of planning, so the foundation which will be used is bored pile foundation, the diameter of bored pile foundation is 60 cm that has m for a depth. There are 5 type of foundation, they are P-1, P-2, P-3, P-4 and P-5. The pile cap using 600 mm in thickness and using reinforcement diameter of 15 D22 for x direction and 20D22 for y direction, settlement for foundation P-5 is 5,228 mm. The reinforcement for pile is 8 D 22 with a diameter of shear reinforcement D12-250. Estimated price for foundation is Rp 943,962,100 Nine hundred and forty-three million and nine hundred sixty two thousand one hundred rupiah, - Keywords Bored Pile foundation, vehicle, Parking Building in Politeknik Negeri Bandung 2 Membuat Patung dari Bahan Kertas Dalam membuat patung dari bahan keras menggunakan teknik memahat/mengukir, langkah langkahnya sebagai berikut : Buatlah model patung dari gambar yang dibuat sendiri atau dari gambar yang sudah ada di majalah atau dari koran. Siapkan balok kayu sesuai ukuran yang diinginkan sesuaikan dengan rencana.

Terlepas dari skalanya, di setiap industri tentu ada bahan baku yang diolah menjadi produk. Dengan kata lain, secara sederhana bahan baku adalah bahan yang dapat digunakan untuk memproduksi produk tertentu. Produk akhir suatu industri bermacam-macam, ada industri yang menghasilkan produk setengah jadi dan ada juga industri yang membuat produk jadi. Produk ini yang nantinya didistribusikan kepada industri lain atau konsumen. Namun, dalam artikel kali ini kita tidak akan membahas terlalu banyak terkait produk jadi. Sebaliknya, mari kita tilik lebih jauh perihal bahan baku di dalam industri! Bahan Baku Adalah… Bahan baku atau raw material mungkin bukanlah istilah asing bagi sebagian orang. Akan tetapi, apa sebenarnya yang dimaksud dengan raw material? Di sebuah industri, bahan baku adalah bahan yang digunakan untuk membuat suatu produk. Perlu dipahami, bahan tersebut tampak secara dominan atau menjadi bagian paling besar dari produk akhir. Jadi, bisa disimpulkan bahwa istilah raw material merujuk pada bahan utama yang dimanfaatkan untuk pembuatan suatu produk. Pasalnya, suatu produk akhir tentu membutuhkan lebih dari satu bahan dalam proses produksinya. Adapun bahan-bahan di luar bahan utama tersebut dikenal sebagai bahan penolong. Baik bahan utama ataupun bahan penolong sudah pasti harus disediakan oleh perusahaan manufaktur agar produksi dapat berjalan. Pengadaan ini tentu melibatkan biaya yang disebut biaya bahan baku. Pada prinsipnya, biaya bahan baku adalah seluruh biaya yang dibutuhkan untuk memperoleh bahan utama sampai bahan tersebut siap digunakan dalam proses produksi. Jadi, biaya ini mencakup mulai dari harga bahan itu sendiri, ongkos pengiriman, hingga biaya penyimpanan. Sering kali biaya raw material tidaklah sedikit. Maka dari itu, perusahaan manufaktur perlu memilih dan mengelola bahan utama dengan cermat. Sampai sini, tentu kamu sudah memiliki jawaban untuk pertanyaan ini Kenapa bahan baku penting? Bahan baku berperan penting dalam kegiatan produksi dan distribusi karena turut menentukan perhitungan usaha, produktivitas, serta penerimaan pendapatan perusahaan. Dengan demikian, bisa disimpulkan bahwa tujuan pengadaan persediaan bahan baku adalah memperlancar proses produksi dan distribusi. Tak hanya itu, pengadaan persediaan bahan baku juga dapat mengantisipasi permintaan pasar. Apabila kamu bergerak di industri manufaktur, pemahaman tentang jenis-jenis bahan baku adalah kebutuhan. Bukan rahasia lagi, industri manufaktur sudah pasti melibatkan berbagai raw material dalam proses produksi. Jadi, apa saja jenis dari bahan baku? Jenis bahan baku secara umum terbagi dua, yaitu bahan baku langsung dan bahan baku tidak langsung. Untuk setiap jenis raw material tersebut, mari simak ulasan di bawah ini! Direct Material atau Bahan Baku Langsung Di antara aneka jenis bahan yang digunakan untuk memproduksi suatu produk, tentu ada salah satu bahan pokok utama yang memegang peranan paling penting. Tanpa bahan pokok utama tersebut, produk akhir yang diinginkan tidak akan tercipta. Nah, bahan baku utama itulah yang disebut bahan baku langsung atau direct material. Salah satu contoh bahan baku langsung adalah kayu dalam pembuatan furnitur atau gandum pada produksi tepung terigu. Biasanya, biaya yang perlu dikeluarkan oleh bisnis untuk membeli direct material berbanding lurus dengan jumlah produk akhir yang akan dihasilkan. Makin banyak pengadaan direct material, idealnya makin banyak pula jumlah produk akhir yang dibuat. Jika dalam laporan keuangan biaya bahan baku langsung tercatat tinggi, tetapi tidak tercermin dalam jumlah produk akhir, kamu perlu memeriksa potensi adanya fraud. Baca juga Fraud Triangle Temukan Kecurangan Keuangan pada Bisnis Indirect Material atau Bahan Baku Tidak Langsung Sementara itu, indirect material atau bahan baku tidak langsung adalah bahan yang berperan dalam pembuatan suatu produk, tetapi tidak tampak secara langsung pada produk jadi. Kembali pada contoh produksi furnitur, kayu termasuk direct material, sedangkan paku dan dasar cat adalah contoh bahan baku tidak langsung. Baik direct ataupun indirect material, keberadaannya sama-sama dibutuhkan demi kelancaran produksi. Karena itu, kamu perlu membuat perencanaan pengadaan untuk kedua bahan tersebut secara akurat. Baca juga Apa Itu Purchasing serta Bagaimana Prosesnya dalam Bisnis? Dengan pengelolaan stok bahan yang tepat, risiko produksi terhambat akibat kekosongan bahan baku dapat diminimalkan. Selain itu, pembengkakan biaya pengelolaan gudang karena stok bahan terlalu banyak juga dapat dihindari. Contoh Bahan Baku Apakah semua jenis material tergolong bahan baku? Jika tidak, apa saja kriteria bahan baku? Kriteria bahan baku meliputi fungsi dan penggunaan. Dari sisi fungsi, jika bahan tidak ada, produk tidak dapat dihasilkan. Kemudian, dilihat dari penggunaannya, bahan baku digunakan dalam porsi yang besar dalam pembuatan sebuah produk. Berbicara material untuk produksi, masih ada contoh bahan baku yang dikelompokkan secara lebih spesifik di luar kedua jenis bahan di atas. Simak selengkapnya dalam poin-poin di bawah ini! Bahan Mentah Umumnya, ketika orang menyebut bahan baku, mereka merujuk kepada bahan mentah. Karena itu, dalam istilah bahasa Inggris keduanya disebut sebagai iraw material. Bahan mentah adalah bahan utama dalam wujud mentah yang digunakan dalam proses pembuatan suatu produk. Ada banyak sekali contoh bahan baku mentah, seperti kayu, daging, sayur, atau bahan-bahan tambang, misalnya minyak bumi, batu bara, dan sebagainya. Sebuah bisnis manufaktur dapat memiliki sendiri sumber daya bahan mentahnya. Sebut saja, perusahaan kopi siap saji yang mempunyai kebun kopi dan peternakan sapi sebagai sumber susu. Namun, bahan mentah juga mungkin diperoleh dari pemasok atau vendor pihak ketiga. Khusus untuk bisnis yang mengambil sumber bahan mentah dari pemasok, proses pemilihan supplier perlu dilakukan secara ketat untuk menjamin kelancaran pasokan. Baca juga Supplier atau Pemasok Pengertian, Jenis, dan Contohnya Komponen-Komponen atau Bagian Rakitan Berikutnya, material untuk produksi suatu produk juga dapat berupa bagian rakitan atau purchase parts. Kadang, bahan seperti ini disebut juga dengan komponen. Baut, spare part, dan chip ialah beberapa contoh purchase parts. Bahan ini kerap digunakan di industri otomotif atau elektronik dalam negeri. Perusahaan manufaktur mobil atau gawai di Indonesia mengimpor komponen dari luar negeri untuk dirakit menjadi produk akhir. Bahan Penolong Bahan penolong adalah bahan yang digunakan dalam pembuatan suatu produk, tetapi hanya untuk tujuan tertentu, misalnya meningkatkan efisiensi atau menambah nilai produk jadi. Nah, banyak orang menganggap bahan baku tidak langsung adalah bahan penolong. Padahal, kedua bahan ini mempunyai perbedaan yang cukup signifikan. Seperti telah disebutkan sebelumnya, paku ialah contoh indirect material dalam produksi suatu furnitur. Tanpa paku atau baut pada model furnitur yang lebih modern, produk furnitur tersebut tidak akan terbentuk. Jadi, bisa dikatakan bahwa sebuah proses produksi akan terganggu jika tidak ada indirect material. Mari kita anggap produk furnitur yang akan dibuat ialah lemari. Kayu sebagai direct material dan paku berupa indirect material. Lalu, apa contoh bahan penolong atau supplies dalam produksi sebuah lemari? Cermin dapat menjadi contoh bahan penolong. Penambahan cermin bisa meningkatkan nilai jual sebuah lemari, tetapi sebuah lemari tentu tetap memiliki nilai jual meskipun produsen tidak memasangkan cermin pada produk yang bersangkutan. Dengan kata lain, ketika bahan penolong tidak ada, produk akhir tetap dapat dibuat, tetapi nilainya tidak akan setinggi kalau produk ditambah bahan penolong. Gabungan seluruh atau sebagian bahan di atas yang nantinya akan menghasilkan barang dalam proses atau work in process serta barang jadi atau finished goods. Barang dalam proses adalah hasil suatu proses produksi atau barang yang telah diolah, tetapi masih membutuhkan proses lebih lanjut sampai menjadi barang jadi. Sementara itu, barang jadi adalah barang yang telah selesai diproduksi dan siap didistribusikan kepada konsumen. Menariknya, sebuah produk bisa menjadi barang dalam proses untuk suatu perusahaan atau industri sekaligus berupa barang jadi bagi perusahaan lain, misalnya papan kayu. Papan kayu dianggap sebagai barang jadi oleh sebuah pabrik kayu karena sudah siap dijual kepada pihak lain. Akan tetapi, bagi perusahaan furnitur, papan kayu ialah barang dalam proses. Faktor yang Memengaruhi Ketersediaan Bahan Baku Seperti yang telah dibahas sebelumnya, kamu perlu memastikan bahan-bahan yang dibutuhkan untuk produksi selalu tersedia. Namun, pemilik usaha atau perusahaan tidak selalu bisa menjamin hal ini karena ada beberapa faktor yang memengaruhi ketersediaan bahan baku. Pola Pembelian Bahan Baku Nila persediaan bahan baku dalam suatu kegiatan produksi dipengaruhi oleh pola atau model pembeliannya. Pola pembelian yang berbeda akan membuat nilai total pembelian optimal pun berbeda. Bahan A dan bahan B dijual dengan harga dan model kesepakatan yang mungkin tidak sama. Sebagai contoh, bahan A dibeli secara kredit dengan tempo 90 hari dan perusahaan dapat memesan kembali sebelum masa jatuh tempo. Di sisi lain, bahan B dibeli dengan ketentuan baru dapat dipesan kembali bila faktur sebelumnya telah diselesaikan. Pola pembelian tersebut tentu berpengaruh terhadap ketersediaannya masing-masing bahan. Harga Bahan Baku Pengadaan bahan berkaitan dengan biaya atau investasi yang perlu dikeluarkan oleh perusahaan. Nominal biaya atau investasi tersebut tentu berhubungan erat dengan harga setiap bahan. Maka dari itu, bagian pengadaan di sebuah perusahaan perlu memantau harga bahan secara saksama. Pasalnya, harga beli tersebut yang akan menjadi dasar perhitungan jumlah dana yang perlu diinvestasikan oleh perusahaan. Proyeksi Penggunaan Bahan Dalam setiap proses pembuatan produk, bagian produksi tentu memiliki dokumentasi jumlah bahan yang digunakan. Data tersebut berpengaruh signifikan untuk penentuan perkiraan penggunaan bahan pada masa yang akan datang. Proyeksi penggunaan ini penting diketahui agar perusahaan dapat mengamankan sumber daya yang dibutuhkan dan mengantisipasi apabila ada potensi kelangkaan bahan. Biaya Persediaan Umumnya, perusahaan sudah menentukan bujet untuk setiap aspek operasional bisnis, termasuk biaya persediaan. Proyeksi penggunaan bahan juga berperan penting dalam penentuan bujet untuk biaya persediaan. Biaya persediaan ini meliputi biaya yang dibutuhkan untuk membeli suatu bahan sampai biaya yang diperlukan untuk mengelola persediaan tersebut. Karena itu, karakteristik ketahanan bahan pun perlu diperhitungkan karena akan memengaruhi total biaya persediaan yang dibutuhkan dalam pengelolaan inventori. Penggunaan Aktual Terlepas dari proyeksi penggunaan bahan yang telah ditetapkan, penggunaan sebenarnya mungkin berbeda. Penggunaan bahan secara aktual ini tentu memengaruhi jumlah ketersediaan bahan di gudang inventori. Maka dari itu, staf produksi harus selalu memastikan kesesuaian antara proyeksi dan penggunaan bahan sebenarnya. Waktu Tunggu dan Pembelian Kembali Saat melakukan proses pengadaan bahan, terutama bila perusahaan menggunakan jasa supplier, akan ada jeda waktu antara waktu pengiriman purchase order hingga pesanan bahan benar-benar diterima oleh perusahaan. Baca juga Mengenal Pengertian, Fungsi, dan Contoh Purchase Order Sehubungan dengan itu, waktu tunggu atau load time perlu dimasukkan ke dalam pertimbangan saat menentukan waktu pembelian kembali restock. Jika perhitungan waktu tunggu tidak tepat, risiko kekosongan bahan mungkin tidak dapat dihindari. Jadi, sebaiknya proses pembelian kembali sudah dilakukan saat jumlah stok bahan masih memadai untuk proses produksi selama waktu tunggu. Buffer Stock Alternatif untuk memastikan ketersediaan bahan, termasuk dalam masa tunggu pemesanan, ialah adanya buffer stock. Buffer stock atau persediaan pengaman adalah kelebihan persediaan yang dibeli untuk mengantisipasi adanya persoalan dalam pengadaan bahan. Bila kebutuhan bahan untuk membuat suatu produk sejumlah X, bagian pengadaan menyiapkan 10%-20% tambahan dari jumlah X sebagai buffer stock. Dengan demikian, proses produksi dapat tetap berjalan lancar sekalipun saat ada kendala suplai. Cara Pencatatan Bahan Baku dalam Laporan Akuntansi Seperti hampir semua aspek dalam bisnis, pengadaan bahan baku pun perlu tercatat dalam laporan akuntansi. Umumnya, pencatatan bahan ini dibedakan berdasarkan jenisnya, yaitu bahan baku langsung atau bahan baku tidak langsung. Direct material dicatat pada aktiva lancar serta dibebankan pada laporan rugi laba dalam harga pokok penjualan HPP. Baca juga Memahami HPP Pengertian, Rumus, dan Cara Menghitungnya Sementara itu, indirect material atau bahan baku tidak langsung dicatat pada aktiva jangka panjang dan dalam beberapa kategori, yaitu penjualan, umum, administrasi, properti, dan peralatan. Biasanya, aktiva jangka panjang akan mengalami penyusutan pada periode-periode tertentu. Hal ini memungkinkan aset yang bersangkutan dikeluarkan dari waktu ke waktu sesuai dengan pendapatan yang dihasilkan oleh aset tersebut. Meskipun sama-sama mengalami depresiasi, penyusutan indirect material umumnya terjadi dalam jangka waktu lebih pendek dibandingkan dengan aset jangka panjang lainnya. Supaya kamu bisa memahami pencatatan bahan dengan lebih mudah, mari kita lihat contoh kasus berikut ini! Sebuah industri memiliki direct material yang penggunaannya tergantung pada proses produksi. Dengan begitu, bahan baku langsung tersebut dianggap sebagai beban dan dicatat sebagai aset persediaan di neraca. Jika industri tersebut membeli bahan mentah dengan cara berutang kepada vendor, bahan mentah dicatat dengan mendebit persediaan bahan baku dan kredit pada sisi utang dagang. Mengelola Persediaan Bahan Baku Setelah mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi ketersediaan bahan baku, saatnya kamu memastikan pengelolaannya benar. Persoalannya, mengetahui faktor yang berpengaruh terhadap bahan baku saja tidak akan dapat menjamin ketersediaan bahan baku apabila inventori tidak dikelola dengan tepat. Pantau Kelebihan dan Kekurangan Stok Pengelolaan bahan produksi tidak lepas dari pengawasan kelebihan bahan atau overstock dan kekurangan bahan atau understock. Pengadaan stok bahan tidak lepas dari proyeksi penjualan. Angka perkiraan penjualan akan disikapi dengan upaya pemenuhan stok produk demi memenuhi proyeksi permintaan pasar. Nah, bila perhitungan proyeksi penjualan terlalu optimis, salah satu risikonya terjadi kelebihan stok. Sebaliknya, kekeliruan mengidentifikasi tren permintaan pasar yang sebetulnya meningkat dapat berujung pada terjadinya kekurangan stok. Tidak hanya itu, kekeliruan proyeksi waktu tunggu juga dapat memicu kekurangan stok. Menghitung Ulang Jumlah Pembelian Kembali Reorder Lalu, apa yang dapat dilakukan bila hal di atas terjadi? Pertama, analisis kembali proyeksi penjualan dan temukan angka yang akurat. Selanjutnya, berdasarkan perhitungan terbaru, sesuaikan jumlah buffer stock serta jumlah pembelian kembali bahan. Manfaatkan Sistem Perencanaan Material Pada prinsipnya, perencanaan material adalah pengetahuan tentang cara penentuan jenis dan jumlah persediaan bahan yang dibutuhkan untuk produksi dalam suatu industri. Seperti telah dibahas sebelumnya, setiap jenis bahan perlu mempunyai persediaan pengaman atau buffer stock. Nah, sistem ini memungkinkan kamu menganalisis konsumsi historis, waktu tunggu, model produksi, serta kerumitan rantai pasokan. Dengan begitu, kamu bisa membuat proyeksi penggunaan pengadaan yang lebih akurat. Gunakan Aplikasi Inventori Terakhir, tetapi tidak kalah penting ialah pengelolaan bahan baku dengan tools yang mumpuni. Apabila perhitungan bahan sering kali tidak tepat, tandanya kamu sudah membutuhkan bantuan aplikasi inventori. Aplikasi inventori adalah fitur yang ditawarkan oleh aplikasi point of sale POS tertentu yang memungkinkan kamu menyimpan daftar bahan yang dibutuhkan untuk membuat suatu produk. Tidak berhenti di sana, aplikasi ini akan mengurangi jumlah stok bahan secara otomatis saat terjadi penjualan. Kamu juga bisa mengubah rincian stok menjadi stok barang dalam proses bila bahan diproses dan tidak langsung menjadi barang jadi. Menariknya lagi, aplikasi inventori juga dapat merekam pengurangan bahan yang terbuang akibat kerusakan selama penyimpanan. Lalu, kamu bisa melakukan rekonsiliasi stok supaya jumlah stok yang ditampilkan pada aplikasi selalu akurat. Kemudian, dengan penggunaan aplikasi inventori, kamu dapat menghindari terjadinya understock sebab aplikasi ini dilengkapi dengan fitur pengingat stok minimum. Jadi, aplikasi akan memberikan notifikasi saat stok bahan baku menipis atau di bawah jumlah stok minimum. Lalu, saat kamu melakukan pembelian kembali atau restock, kamu dapat memastikan data bahan diperbarui secara akurat dengan memasukkan data ke dalam aplikasi. Tenang saja, kamu tidak harus selalu memasukkan data stok masuk satu per satu secara manual, tetapi tersedia pilihan untuk menyalin data stok dengan langsung melampirkan file Microsoft Excel pada sistem. Kamu sedang mencari aplikasi POS yang dapat membantu pengelolaan bahan dengan aplikasi inventori lengkap? Segera klik link berikut ini majoo dan ucapkan selamat tinggal pada kesulitan mengelola bahan baku!

Kelebihandan Kekurangan Kayu. Indonesia memiliki hutan yang sangat luas, terdapat banyak jenis pepohonan, sehingga negara kita kaya akan kayu. Kayu telah dimanfaatkan sebagai bahan bangunan, kebutuhan rumah-tangga, sampai penggunaannya sebagai kayu bakar sejak dahulu kala. Selain itu kayu juga mempunyai kelebihan dan kekurangan dibanding bahan
Tugas makalah doang,,, jadi mohon maaf bila salah
EDUCATUM– Journal of Social Science, Vol. 3 2017 5ISSN 2289-9391 / eISSN 2462-2443 (1-9)dipilih berdasarkan persamaan bahasa ibunda iaitu BM, umur dan taraf kecekapan dalam BS. Merekaberumur di antara 19-25 tahun dan berasal dari pelbagai negeri.DAPATAN DAN PERBINCANGANAnalisis Kesilapan Penggunaan Kata Kerja dalam olehFaizal Noor Singgih, Wayang merupakan salah satu dari aset budaya Bangsa Indonesia, peninggalan nenek moyang yang sangat patut untuk dilestarikan bersama. Bahkan dunia, dalam hal ini PBB, melalui UNESCO pun mengakui wayang sebagai World Master Piece of Oral and Intangible Heritage of Humanity, pada 7 November 2003. Dan melalui Keputusan Presiden RI Nomor 30, pada tanggal 17 Desember 2018, tanggal 7 November ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo sebagai Hari Wayang Nasional. Pergelaran wayang sendiri juga berkembang mengikuti jaman. Berbagai inovasi terjadi sebagai bentuk tuntutan jaman atau juga sebagai bentuk penawaran dari pelaku seni. Meskipun demikian hal-hal baku tetap digunakan, semisal penggunaan kelir, blencong sebagai sumber cahaya, wayang sebagai sarana utama dan lain sebagainya. Bagi generasi muda sekarang, mungkin ketika melihat pergelaran wayang, hanya sekedar melihat saja apa yang sudah terpampang di depannya. Padahal sangat banyak khasanah yang bisa didapatkan dari sarana pergelaran tersebut. Leluhur bangsa Jawa adalah orang-orang cerdas dan kreatif, terbukti dengan banyaknya nama ataupun istilah yang digunakan dalam berbagai hal. Termasuk juga dalam pakeliran wayang. Beberapa istilah yang kaprah atau sering dijumpai dalam pakeliran wayang kulit, antara lain Pringgitan atau paringgitan. Dalam konsep rumah adat Jawa ada sebuah tempat yang dikhususkan untuk mempergelarkan wayang, yaitu pringgitan atau paringgitan. Tempat ini berada di antara pendhapa dan dalem ageng. Kelir dibentangkan tepat menutup pintu utama dalem ageng, sehingga penonton umum dapat melihat pagelaran wayang dengan duduk di pendhapa, sedangkan para tamu khusus melihat wayang dari dalam dalem ageng, berupa pertunjukan bayang-bayang, atau wewayangan. Pringgitan ini masih dapat dijumpai di dalem-dalem para pangeran kerajaan, dan sebagian besar lingkup bangunan tersebut sudah termasuk dalam bangunan cagar budaya yang dilindungi undang-undang. Sedangkan bagi masyarakat awam, sudah jarang yang membangun rumah lengkap dengan unsur pendapa, pringgitan, dalem ageng dan sebagainya, lantaran keterbatasan lahan serta biaya. Panggungan. Merupakan tempat untuk menggelar dan menata peralatan pentas atau pergelaran. Sesuai dengan kebutuhan di tengah masyarakat, panggungan ini biasanya dengan dibuatkan panggung dengan ukuran kurang lebih 12 x 10 meter persegi. Dan bagian yang digunakan untuk menata gawangan, kelir, simpingan dan tempat duduk dalang, dibuat lebih tinggi. Hal ini agar kiprah dalang ketika memainkan wayang dapat terlihat lebih jelas. Gawangan. Merupakan sarana untuk membentangkan kelir, atau njereng kelir yang berbentuk persegi panjang. Gawangan terbuat dari kayu dengan hiasan ukiran. Untuk gawangan klasik Yogyakarta, memiliki dimensi ukuran panjang sekitar 4,5 – 5 meter dengan tinggi kurang lebih 2,5 - 3 meter. Di Kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat sebagai acuan, gawangan kelir ini berbentuk tebengan, seperti daun pintu yang memanjang, baik untuk bagian atas ataupun untuk adeg, bagian penyangga samping kanan dan kiri. Sedangkan di luar kraton banyak yang berbentuk glogoran, berbentuk kayu batangan memanjang, baik untuk bagian atas dan adeg, bagian penyangga samping kanan dan kiri. Di pedesaan, gawangan ada juga yang dibuat dari batang bambu utuh memanjang. Cundhuk, adalah hiasan yang diletakkan di atas gawangan. Pada umumnya berbentuk kayu berukir dan dihias dengan indah, bahkan beberapa ada yang dihias dengan prada emas murni. Cundhuk ada yang berujud tatahan patra atau dedaunan, yang ditatah krawangan tembus, dapat juga berupa hiasan dua naga yang saling membelakangi, kedua ekornya bertautan memegang suatu wujud yang biasanya merupakan lambang sesuatu. Untuk gawangan tebengan Ngayogyakarta, cundhuk berupa ukiran dedaunan atau patra krawangan. Kelir, adalah kain putih yang dibentangkan dalam gawangan. Kecuali untuk menangkap bayang-bayang wayang yang dimainkan, kelir juga sebagai pengaman dari wayang yang sedang dimainkan oleh dhalang. Lebar kelir lebih dari satu meter, panjang menyesuaikan panjang gawangan. Dipilih kain yang lembut tetapi kuat, karena dalam pemasangannya harus pantheng, ditarik hingga kencang. Jika dalam pemasangan kelir kurang kencang, maka akan mempengaruhi dalam sabetan dhalang serta keamanan dari wayang yang dimainkan. Dalam pemasangan, kelir tidak tegak lurus, namun agak miring atau dhoyong dengan deviasi kemiringan sekitar 10 – 15 derajat. Palemahan. Juga disebut sitenan. Berasal dari kata lemah atau siti dalam bahasa Jawa, yang berarti tanah, sebagai penggambaran dari bumi. Palemahan atau sitenan merupakan bagian dari kelir yang berada di sisi bawah, yang akan berbatasan langsung dengan debog, atau batang pohon pisang yang digunakan untuk menancapkan wayang. Lebar palemahan ini sekitar sageblog, kurang lebih selebar telapak tangan dengan posisi jari rapat. Palemahan dibuat dengan kain yang lebih kuat, biasanya berwarna hitam, merah, biru tua ataupun menggunakan lapisan kain cindhe. Dipilih kain yang lebih kuat karena akan digunakan juga untuk menarik kencang bentangan kelir dari bagian bawah, dengan bantuan klanthe dan placak, ditancapkan di debog. Langitan. Sama seperti halnya palemahan, namun terletak di sisi atas kelir. Biasanya dilengkapi dengan klanthe atau klowongan, untuk mengaitkan kelir di gawangan bagian atas. Langitan kelir klasik pada umumnya hanya berbentuk memanjang saja. Namun sesuai perkembangan jaman, sekarang langitan kelir dibentuk juga sedemikian rupa dengan potongan indah, sehingga sekaligus menghias bagian atas kelir. Sempyok. Hiasan dari kain bersulam atau kain cindhe, yang berfungsi untuk menutup bagian langitan. Sulaman dapat dari benang emas ataupun mote, dan bagian yang berada di tengah kelir biasanya berupa sulaman lambang atau nama si pemilik perangkat tersebut. Klanthe dan Placak. Pengucapan huruf "e" pada "klanthe" sebagaimana pengucapan kata “sate” dengan logat Bali. Perangkat ini dipasang pada bagian palemahan atau sitenan, untuk membantu agar bentangan kelir menjadi kencang, dengan menancapkan placak ke debog. Placak terhubung dengan klanthe, dan klanthe terhubung dengan bagian bawah dari palemahan kelir yang dijahit secara paten. Klanthe juga dipasang di sisi tepi atas langitan, untuk mengaitkan kelir di gawangan sisi atas. Klanthe dan placak, biasanya dibuat dari logam. Fungsi klanthe juga bisa digantikan dengan kolongan kain, dan placak dibuat dari potongan bambu berukuran kecil, yang dibuat seperti wujud patok tenda pramuka dengan ukuran kurang lebih sejari telunjuk. Sligi. Kayu atau besi memanjang yang digunakan untuk menarik bentangan kelir ke sisi kanan dan kiri. Sligi dimasukkan dalam kolongan di sisi kanan dan kiri kelir, bagian ujung atas sligi dimasukkan dalam kolongan gawangan untuk menahan bentangan, sedangkan ujung bagian bawah lancip untuk ditancapkan di debog. Dengan demikan kelir akan terbentang dengan kencang, karena langitan kelir dikaitkan di gawangan, ditarik ke kanan dan ke kiri dengan sligi, dan bagian palemahan kelir menarik ke bawah. Debog. Batang pisang yang digunakan untuk menancapkan wayang. Di bawah kelir di depan dhalang dipasang dua debog atau batang pohon pisang berjajar namun beda ketinggian. Debog yang dipasang berbatasan langsung dengan palemahan, disebut debog palenggahan, atau debog ndhuwur, sedangkan yang dipasang sedikit lebih rendah dari debog palenggahan, disebut debog paseban atau debog ngisor. Debog paseban ini akan berbatasan langsung dengan bibir kothak atau kendhaga di sisi kiri dhalang. Dalam pemasangan debog palenggahan diusahakan sekitar bawah bahu dhalang, sehingga batas atas palemahan kurang lebih sebahu dhalang, agar memudahkan dalam olah sabetan atau memainkan wayang. Debog Pisang Kluthuk atau Pisang Batu dapat dipilih untuk kebutuhan pergelaran wayang, karena memiliki karakter keras, kesat, dan lurus panjang. Di kanan dan kiri sejajar sejalur dengan debog ndhuwur atau palenggahan, dipasang debog lagi untuk kebutuhan menancapkan memajang wayang simpingan kanan dan kiri. Debog untuk simpingan ini menyesuaikan dengan jumlah wayang yang akan disimping. Untuk pagelaran lumrah, cukup menggunakan empat batang debog, dengan rincian 1 debog palenggahan, 1 debog paseban, 1 debog simpingan kanan dan 1 debog simpingan kiri. Namun jika wayang yang disimping sangat banyak, untuk masing-masing simpingan kanan dan kiri, memerlukan 2 atau 3 batang debog, sebagaimana wayang koleksi Kraton Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat. Tapak dara. Merupakan piranti untuk menancapkan debog agar dapat dipasang secara horisontal. Piranti ini biasanya dibuat dari kayu dengan kaki-kaki menyerupai cakar ayam, dan bagian atas dibuat lancip. Tinggi tapak dara sekitar 40 – 50 cm. Namun adakalanya tapak dara dibuat dari potongan debog yang diberdirikan vertikal dengan ketinggian menurut kebutuhan. Ajon-ajon. Piranti untuk memasang blencong, dipasang tegak lurus di sisi atas tengah gawangan. Panjang ajon-ajon kurang lebih sehasta, atau sekitar 60 – 70 cm. Ajon-ajon dapat dibuat dari kayu ataupun dari logam. Blencong. Sumber cahaya yang digunakan dalam pergelaran wayang, sehingga menimbulkan efek bayang-bayang di kelir. Blencong dipasang dengan digantung dan dikaitkan di ujung ajon-ajon, dengan ketinggian disesuaikan kebutuhan. Tinggi pemasangan blencong kurang lebih sejengkal di atas kepala dhalang. Dahulu blencong sebagai sumber cahaya menggunakan bahan bakar minyak kelapa dan bersumbu benang lawe, sehingga api yang dihasilkan bersinar terang namun tidak nglanges atau berjelaga banyak. Untuk mengontrol nyala api ini digunakan capit atau sapit, yang dapat dilakukan sendiri oleh dhalang atau dilakukan oleh panjak, asisten dhalang. Namun sekarang blencong geni atau blencong api hanya digunakan untuk pergelaran wayang yang bersifat upacara ritual, semisal upacara ruwatan di lingkup Daerah Istimewa Yogyakarta. Sesuai perkembangan jaman, yang pernah digunakan sebagai pengganti blencong geni antara lain lampu petromax serta lampu pijar, dan sekarang menggunakan lampu halogen dengan pancaran sinar yang lebih kuat, bahkan juga ditambah dengan berbagai lampu warna warni untuk mendukung terbangunnya adegan wayang. Namun untuk pakeliran klasik hanya menggunakan blencong dengan pijar general. Simpingan. Tatanan wayang yang ditancapkan di debog simpingan secara berjajar di kanan kiri jagadan. Jagadan adalah kelir area gerak wayang yang ada di hadapan dhalang. Area ini selebar kurang lebih satu dhepa, rentangan maksimal tangan dhalang. Simpingan ada dua yaitu simpingan kanan dan kiri. Simpingan kanan sebagian besar adalah tokoh-tokoh wayang protagonis, sedangkan simpingan kiri sebagian besar adalah tokoh-tokoh wayang antagonis. Dalam menata simpingan wayang ada tata urutan tersendiri, dimulai dari wayang dengan ukuran paling besar yang ditancapkan di ujung debog simpingan hingga wayang dengan ukuran paling kecil di pinggir jagadan. Kecuali ukuran besar kecil wayang, dalam menentukan urutan wayang simpingan juga berdasarkan dari kelengkapan busana wayang. Wayang ditancapkan di debog dan ditata sedemikian rupa, namun wajah wayang yang ada di depan tidak tertutupi oleh wayang yang ada dibelakangnya. Semua wayang simpingan, ditancapkan membelakangi jagadan. Kecuali berfungsi sebagai hiasan panggungan wayang, simpingan juga berfungsi untuk memudahkan jika dhalang membutuhkan suatu tokoh wayang tertentu yang belum disiapkan sebelumnya, sehingga panjak atau asisten dhalang lebih mudah dalam mengambilkan. Untuk menata simpingan wayang ini memerlukan keahlian khusus agar simpingan dapat terlihat lebih rapi, runtut, indah, dan tidak bergelombang. Kendhaga. Lebih terkenal dengan sebutan kothak wayang. Kecuali untuk menyimpan wayang, dalam pementasan kendhaga memiliki fungsi penting bagi dhalang. Antara lain untuk pemasangan atau nyenthelke keprak, dan juga dhodhogan, efek suara dari pukulan platukan ke lambung atau bibir kothak, untuk membangun suasana. Kendhaga, dilengkapi dengan tutupnya, yang lebih dikenal dengan nama tutup kothak. Dalam penataan ketika pergelaran, kendhaga atau kothak ada disisi kiri dhalang, sedangkan tutup kothak ada di sisi kanan dhalang, atau ada pula yang ditata melintang tegak lurus kothak, sebagai alas duduk dhalang sehingga terlihat lebih tinggi. Tinggi kendhaga di bawah cangklak atau sebatas dada dhalang, atau kurang lebih sekitar 50 cm. Kendhaga dan tutupnya dibuat dari kayu, ada yang berukir ataupun polos tergantung selera. Kayu yang digunakan untuk membuat kendhaga antara lain kayu jati, nangka, maupun kayu suren. Eblek. Pembacaan huruf “e” sebagaimana pengucapan huruf “e” pada kata “gowes”. Anyaman bambu yang digunakan untuk menyimpan wayang, sehingga bisa ditata bersap bertumpuk. Anyaman bambu atau rigen ini dilapisi kain, bahkan ada yang dilapisi dengan busa tipis. Kain penutup eblek ada yang dijahit secara paten, atau ada juga yang berbentuk sarungan bertali. Dalam pementasan, eblek berfungsi untuk meletakkan wayang yang tidak atau belum dikelirkan, namun sudah dipilah menurut jenis dan golongan wayang, sehingga dhalang lebih mudah dalam mencari maupun menyimpan kembali wayang yang akan atau setelah digunakan. Eblek ditata di kanan kiri dhalang. Di sisi kiri dhalang diletakkan melintang di atas kothak wayang atau kendhaga, dan juga ada beberapa yang diletakkan di dalam kothak, sedangkan di sisi kanan diletakkan di atas tutup kothak. Platukan. Alat yang digunakan oleh dhalang untuk memukul-mukul lambung bagian dalam atau bibir kothak wayang sehingga menimbulkan efek suara yang dapat membangun suasana adegan. Efek suara inilah yang disebut dengan dhodhogan. Ada beberapa jenis dhodhogan menurut fungsinya, seperti geter, banyu tumetes, neteg, mlatuk dan lain sebagainya. Platukan atau cempala tangan, biasanya dibuat dari kayu keras namun berserat lembut, semisal galih asem, sana keling, tayuman, sawo, tesek, kanthil dan lain sebagainya. Pembuatan platukan ini dengan cara dibubut, sehingga bentuknya akan indah simetris. Bagian bawah lebih besar, kurang lebih segenggaman tangan, semakin ke ujung semakin kecil. Platukan dipegang dhalang dengan menggunakan tangan kiri. Cempala. Juga disebut cempala gapit, karena dalam penggunaannya digapit atau dicapit dengan jempol kaki kanan dhalang. Cempala ini akan dijejakkan oleh dhalang ke keprak yang digantungkan di lambung kothak, sehingga menimbulkan suara “crik”, “crek”, “thing”, “jrek” dan sebagainya sesuai dengan keprak yang yang digunakan. Dahulu cempala gapit ini dibuat dari kayu keras, dengan ukuran lebih kecil dari platukan. Kayu yang biasa digunakan untuk membuat cempala ini antara lain kayu galih asem, karena kecuali keras juga terasa dingin ketika dijapit jempol. Penggunaan cempala gapit dari kayu, dipadukan dengan keprak berjumlah 2 lembar dilandasi dhompal, sehingga menimbulkan suara “crik”, “crek”, atau “jrek” tergantung dari keprak yang digunakan. Perkembangannya, cempala gapit dari kayu ini digantikan dengan cempala dari logam yang dibubut, dipadukan dengan selembar keprak yang dilandasi dhompal, sehingga menimbulkan suara “thing”, sebagaimana sering dijumpai dalam pergelaran wayang gaya Yogyakarta sekarang. Keprak & Dhompal. Keprak merupakan lembaran plat logam, yang digantungkan di lambung kothak sisi luar, di sebelah kiri dhalang. Pemasangan keprak dilandasi dengan dhompal, potongan papan kayu keras yang sedikit lebih luas dari luasan keprak. Jika menggunakan keprak 2 lembar berpadu dengan cempala gapit dari kayu, keprak dibuat dengan titi laras 6 nem dan 2 ro dalam titi laras gamelan jawa Slendro. Sedangkan jika menggunakan keprak selembar berpadu dengan cempala gapit dari logam, titi laras keprak dapat disesuaikan dengan selera dhalang. Fungsi dari suara keprak kecuali untuk membangun suasana adegan, memberi penekanan dalam gerak wayang, juga sebagai sarana dhalang untuk memberikan kode kepara pengendhang, untuk mengkomando karawitan, baik untuk mengawali dan mengakhiri suatu gendhing, mengendalikan irama gendhing, tebal tipis volume karawitan dan sebagainya. Foto Artikel Video Artikel
Secarafisik, kayu adalah material yang kuat dan kaku. Namun dibandingkan dengan material seperti baja, kayu termasuk bahan yang ringan dan fleksibel. Kayu sendiri merupakan bahan bangunan tradisional, namun tetap populer dipakai hingga hari ini. penggunaannya sangat luas, seperti dalam berbagai konstruksi baik rumah, ruko, maupun
Pondasi bore pile merupakan sebuah pondasi dalam yang berbentuk layaknya tabung panjang dan ditancapkan ke dalam tanah. Tujuan dari penggunaan pondasi ini agar bangunan dapat berdiri dengan kokoh setelah proses pembangunan selesai. Pondasi bore pile ini memiliki jenis dan manfaat untuk konstruksi bangunan. Penggunaan bore pile ini difungsikan untuk mengalirkan beban berat kontruksi ke dalam lapisan tanah yang lebih bore pile ini digunakan jika struktur permukaan tanah tidak kuat untuk menahan keseluruhan beban bangunan yang akan didirikan. Metode pengeboran yang dipakai untuk menancapkan pondasi ini menggunakan metode pengeboran berulang dengan tingkat getaran yang rendah. Biasanya pondasi ini digunakan untuk mengamankan bangunan bertingkat ataupun menjaga kestabilan bangunan di daerah sudah merencanakan untuk membuat sebuah konstruksi bangunan, maka perlu mengikuti persyaratan struktur bangunan gedung yang sudah ditentukan. Persyaratan tersebut meliputi bangunan gedung yang dibuat harus kokoh, stabil, dan kuat supaya dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Persyaratan ini sesuai dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 29/PRT/M/2006 tentang Pedoman Persyaratan Teknis Bangunan proses pengeboran bore pile, Sumber GoogleUntuk metode bore pile ini dapat dibagi menjadi 3 jenis dari segi alat serta teknik yang digunakan dalam pengerjaannya. Ketiga jenis dari bore pile tersebut yang perlu Anda ketahui adalah sebagai Bore Pile Mini CraneJenis pondasi bore pile yang pertama adalah menggunakan alat mini crane, metode yang satu ini dinilai efektif apabila digunakan pada daerah perumahan. Alasannya karena penggunaan bore pile mini crane ini tidak menghasilkan getaran yang dapat mengganggu bangunan sekitarnya. Untuk pengeboran menggunakan alat mini crane ini dapat dilakukan dengan menggunakan metode bor pengeboran dengan metode bor basah maka memerlukan sirkulasi air yang cukup pada saat proses pengeborannya. Untuk proses pengeboran menggunakan alat mini crane, tanah yang akan digunakan akan dilubangi terlebih dahulu. Setelah itu barulah memasukan besi tulangan yang telah siap untuk dipasang. Pastikan pula sumber air di area pembangunan tersebut Bore Pile GawanganJenis bore pile selanjutnya adalah menggunakan alat gawangan, mesin ini mampu membuat lubang galian dengan diameter yang lebih besar ketimbang menggunakan mesin bore pile mini crane. Dalam proses pengerjaannya hampir dengan menggunakan mesin bore pile mini crane. Pembedanya adalah pada bagian sasis serta tiang gearboxnya. Ketika menggunakan alat gawangan ini diperlukan tambang pada bagian kiri dan kanan tersebut akan dikaitkan pada bagian lainnya, yang memiliki daya tahan lebih kokoh. Tujuannya untuk menjaga keseimbangan dari alat ini selama proses pengeboran sedang berlangsung. Jenis bor pile yang satu ini dapat menjangkau hingga ke daerah yang ada di pedalaman serta area yang memiliki lahan sempit, sehingga cocok digunakan untuk area padat juga Faktor Penentu Gedung Aman Digunakan3. Strauss PileJenis bore pile yang satu ini menggunakan tenaga manusia untuk pengerjaannya, sehingga biasa dikenal juga dengan sebutan bor manual. Metode yang digunakan untuk pengeboran menggunakan alat ini adalah menggunakan metode bor kering. Oleh sebab itu tidak membutuhkan banyak air dalam proses terlihat melelahkan apabila menggunakan alat ini, namun penggunaannya diyakini lebih praktis serta sederhana. Selain itu, dalam penggunaan alat strauss pile ini juga tidak akan menimbulkan suara bising yang dapat mengganggu lingkungan bore pile untuk konstruksi, Sumber dan Kelemahan Pondasi Bore PileTerdapat beberapa kelebihan serta kelemahan saat menggunakan pondasi bore pile ini. Untuk itu mari bahas mengenai kelebihan serta kelemahan penggunaan pondasi bore pile dalam dunia Pondasi Bore PilePada penggunaan pondasi bore pile ini tidak berpengaruh akan kondisi tanah lempung serta tidak akan mengalami pergerakan ke samping, walaupun tanah memiliki struktur yang bergelombang. Pondasi bore pile ini juga dapat mengurangi getaran pada tanah dan tidak mengeluarkan suara bising pada saat proses itu pondasi ini juga cocok digunakan untuk area yang memiliki lahan sempit, alasannya karena bore pile tunggal dapat digunakan pada tiang kelompok. Dari segi diameter dan kedalaman tiang juga dapat divariasikan sesuai dengan yang telah ditentukan sebelumnya. Dasar dari pondasi bored pile ini juga dapat diperbesar, sehingga dapat memberikan ketahanan yang cukup besar untuk gaya Pondasi Bore PilePondasi bore pile memang memiliki berbagai kelebihan, namun juga memiliki beberapa kelemahan. Pada saat kondisi cuaca di area konstruksi kurang mendukung, maka dapat mempersulit proses pengeboran serta pengecoran bore pile. Dari segi kepadatan tanah juga akan mengalami penurunan pada saat proses pengeboran sedang sebab itu, jika lokasi pengeboran berada di area tanah berpasir maupun tanah berkerikil maka sebaiknya menggunakan bentonite yang berfungsi sebagai penahan longsor. Penggunaan pondasi bore pile ini juga dapat menimbulkan tanah runtuh atau ground loss. Sehingga diperlukanlah pemasangan casing yang digunakan untuk mencegah terjadinya pondasi bore pile, Sumber mendirikan sebuah bangunan gedung, maka sudah diperhitungkan mengenai tingkat keandalan struktur bangunan. Maka dari itu diperlukan pengawasan serta pemeriksaan mengenai keandalan sebuah gedung secara berkala. Pemeriksaan keandalan sebuah gedung tersebut dilakukan oleh tim pengkaji teknis ataupun konsultan yang berkaitan dengan bangunan dari pemeriksaan dari tim pengkaji teknis tersebut, supaya bangunan gedung tersebut dapat memenuhi persyaratan dalam aspek keselamatan. Sehingga pada saat bangunan sudah beroperasi dapat difungsikan dengan semestinya. Selain itu juga dapat memastikan bahwa seluruh penghuni bangunan terjamin keamanan serta keselamatannya.
.
  • 12q99lbv41.pages.dev/119
  • 12q99lbv41.pages.dev/375
  • 12q99lbv41.pages.dev/268
  • 12q99lbv41.pages.dev/427
  • 12q99lbv41.pages.dev/356
  • 12q99lbv41.pages.dev/488
  • 12q99lbv41.pages.dev/99
  • 12q99lbv41.pages.dev/328
  • apa tujuan dari penggunaan bahan kayu pada pegangan sudip